This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 09 Juli 2012

Kenapa Amerika dijuluki sebagai Negara "Paman Sam" ?


            

              Kenapa Amerika dijuluki sebagai negara “Paman Sam” (Uncle Sam) ? Begini ceritanya, dahulu ada  orang bernama Samuel Wilson. Ia dilahirkan di Arlington, tanggal 13 September 1766. Pada usia 14 tahun, ia menjadi sukarelawan pejuang bagi negaranya. Setelah dewasa, ia membuka usaha kemasan daging di New York. Ia menyuplai bertong-tong daging bagi tentara AS dalam Perang 1812.

Paman Sam Wilson
            Pada tahun 1812 jumlah barang untuk tentara dibeli di Troy, NY, oleh Elbert Anderson, seorang kontraktor pemerintah. Barang diperiksa oleh dua bersaudara, Ebenezer dan Samuel Wilson. Samuel Wilson sering dipanggil “Uncle Sam” oleh temannya. Setiap paket ditandai inisial E.A.-U.S. Pada saat dimintai arti inisial ini, pekerja yang bercanda menjawab bahwa EA adalah Elbert Anderson dan US adalah Paman Sam yang seharusnya adalah United States. Jadi judul menjadi populer di kalangan para pekerja, tentara, dan orang-orang, dan Pemerintah Amerika Serikat sekarang dikenal sebagai “Paman Sam”

            Kisah diatas akhirnya di tulis dalam sebuah koran. Pada 1860-an dan 1870-an, kartunis politis Thomas Nast mulai mempopulerkan gambar Paman Sam. Nast mengembangkan gambar tersebut dengan memberikan Paman Sam janggut putih dan pakaian yang bermotifkan bintang dan garis. Nast juga-lah yang menciptakan citra Sinterklas dan gajah sebagai simbol Partai Republik. Pada September 1961 Kongres AS mengakui Samuel Wilson sebagai cikal bakal symbol nasional Amerika.

            Paman Sam Wilson dianggap sebagai tokoh teladan tentang seorang wiraswasta yang suka bekerja keras dan cinta kepada tanah airnya. Wilson wafat di usia 88 tahun pada 1854 dan dimakamkan di Pemakaman Oakwood di Troy, New York. Kota itu mendapat sebutan ‘Rumah Paman Sam.’ Akhirnya , nama Paman Sam secara resmi dipakai untuk julukan negara Amerika. Orang-orang Amerika sekarang bangga dengan julukan dan citra yang dimiliki Paman Sam.



Referensi : Google , Book American of History , Wikipedia

Jangan cuma dihisap, sudah tahukah Anda Sejarah "ROKOK" ?







            Untuk benda yang satu ini saya rasa Kaum Adam  takkan lupa. “Rokok”, begitulah benda ini d ipanggil, sekedar untuk pergaulan ataupun hobi yang mungkin sangat sulit untuk ditinggalkan. Tapi, apakah kalian tau bagaimana perjalanan benda yang seringkali di konsumsi oleh Kaum Adam ini? Bahkan tak bisa dipungkiri Kaum Hawa pun terkadang juga mengkonsumsi benda ini. Sekedar  share dengan teman-teman semua, inilah profil lengkap Sang Tembakau .  ^^

Christopher Columbus
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

            Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.  Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung.

            Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Suku Indian

Tidak bisa diragukan lagi bahwa para pribumi benua Amerika adalah orang-orang yang pertama kalinya menyebar luaskan penggunaan tembakau, menyalakan dan menghisap asapnya. Mereka inilah yang pertama sekali menjadi pioneer tembakau, menanam dan memeliharanya serta menhisapnya seperti tembakau yang kita kenal sekarang. Mereka ini dipastikan berasal dari semenanjung Yucatan di Mexico.

Juga dapat dipastikan bahwa suku Maya di Amerika Tengah adalah pengguna tembakau. Kemudian setelah budaya Maya hancur, maka para suku-suku bangsa Maya ini bertebaran dengan membawa tembakau menuju baik ke Selatan maupun Utara benua Amerika. Penyebaran keseluruh dunia dimulai setelah pelayaran Christopher Columbus pada tahun 1492. Menurut kisah sebenarnya Columbus hanya mencari emas, tetapi anak buahnya yang merasakan asap tembakau, menikmatinya. Dan Columbus “memasarkannya” di Eropa. Spanyol, Inggris dan negara-negara Eropa penjajah lainnya berlomba membuat produksi di negara-negara jajahannya.

Belanda memperkenalkannya dengan menanam di Deli, Sumatra dan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Nama Situbondo, Bondowoso dan Jember dan Magelang serta Deli, dikenal oleh penggemar tembakau baik di Bremen, Jerman atau di London.


Referensi :Google, Wikipedia, Book of American History

Selasa, 03 Juli 2012

Ilmu Sebelum Amal




Dahulu kala ada gadis yang sangat cantik dari keluarga bangsawan yang ingin menjadi wanita shalehah. Karena di jaman itu pendidikan untuk wanita ini terbatas, maka cara yang paling efektif untuk belajar adalah melalui suami yang shaleh. Ketika si gadis ini hendak menikah, dengan keterbatasan ilmunya dia mensyaratkan tiga hal bagi lelaki yang layak untuk menjadi pendamping hidupnya. Tiga hal ini adalah mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari, shalat malam sepanjang malam setiap malam dan berpuasa setiap hari sepanjang tahun.

Dengan syarat yang sangat berat bagi kebanyakan orang ini, tidak ada laki-laki dari kalangan bangsawan yang berani melamar gadis cantik yang ingin menjadi wanita shalehah tersebut. Satu-satunya yang berani melamar dan sanggup memenuhi tiga syarat tersebut adalah pemuda lugu dari desa dengan penampilan yang biasa-biasa dan jelas tidak memiliki keturunan bangsawan sama sekali.

Setelah berjanji di depan ayah si gadis bahwa dia sanggup memenuhi seluruh persyaratan yang diajukan putrinya, maka dinikahkanlah pemuda desa yang lugu ini dengan gadis cantik tersebut dengan disaksikan sejumlah kerabat dan handai taulan.

Hari demi hari dilalui oleh pasangan baru ini , tetapi si istri tidak melihat suaminya tersebut shalat malam. Sehabis shalat isyak setelah bersenang-senang dengan istrinya – dia terus tertidur sampai subuh. Awalnya sang istri pun memaklumi, “mungkin ini karena masih penganten baru” pikirnya.

Di siang hari sang istri juga mengamati ternyata si suami tidak terus berpuasa seperti janjinya, tidak pula membaca Al-Qur’an sampai khatam setiap hari. Maka setelah bulan berganti bulan suaminya tidak nampak memenuhi janjinya sebelum menikahi dirinya, sang istri mengajukan gugat cerai ke pengadilan yang dipimpin oleh hakim yang adil dan berilmu.

Ketika si istri yang mengajukan gugat cerai ini ditanya oleh hakim - mengapa dia melakukan gugat cerai, dia menjelaskan bahwa suaminya ternyata tidak memenuhi syarat yang diperjanjikan sebelum menikah. Hakim bertanya pula apa syarat-syarat yang dimaksud ? dijawabnya dengan tiga hal tersebut diatas.



Kemudian sang hakim ganti bertanya kepada si suami yang nampak lugu dan tenang di hadapannya, “Benarkah sebelum menikahi istrimu ini engkau berjanji sanggup meng-khatamkan Al-Qur’an setiap hari, shalat malam sepanjang malam setiap malam dan berpuasa setiap hari sepanjang tahun ?”. Si suami menjawab “Benar pak hakim !”.

Sang hakim pertanya kembali : “ Lantas mengapa janjimu tidak engkau tepati setelah bener-bener bisa mengawini istrimu ini ?”. Si suami menjawab : “Sungguh pak hakim, semua janji saya selalu saya penuhi”. Lalu sang hakim bertanya lagi : “ tetapi menurut kesaksian istrimu sendiri, dia tidak pernah melihat engkau memenuhi syarat-syaratnya ? dia tidak melihat engkau meng-khatamkan Al-Qur’an setiap hari, shalat malam sepanjang malam setiap malam dan berpuasa setiap hari sepanjang tahun ?”

Si suami dengan tenangnya menjelaskan, begini pak hakim : “setiap hari saya membaca surat Al–Ikhlas tiga kali, dan menurut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini sama dengan membaca seluruh Al-Qur’an”. Hakim yang berilmu dan adil ini langsung paham apa yang dimaksud oleh si suami.

Dia penasaran, melanjutkan pertanyaan : “Tetapi bagaimana engkau shalat sepanjang malam setiap malam ?, sedangkan istrimu selalu melihat engkau tidur pulas sampai subuh ?”. Dijawabnya dengan PD pula : “saya selalu shalat isya’ berjamaah di Masjid, kemudian paginya saya kembali berjamaah pula shalat subuh di Masjid, maka menurut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini seperti shalat sepanjang malam”. Kembali si hakim manggut-manggut meskipun belum puas.

Dia bertanya lagi : “Di siang hari istrimu tidak juga melihat engkau berpuasa ?”. Sambil tersenyum si suami yang lugu inipun siap menjawabnya : “Adapun untuk puasa ini pak hakim, saya berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, kemudian saya juga puasa enam hari di bulan syawal. Menurut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dan enam hari di bulan syawal adalah seperti berpuasa sepanjang tahun !’. Sang hakim-pun tersenyum puas dengan jawaban si suami.

Kemudian sang hakim menyampaikan ke si istri : “Setelah saya dengarkan penjelasan suamimu, suamimu sepenuhnya memenuhi syarat seperti yang engkau tetapkan sebelum dia menikahimu, oleh karenanya engkau tidak cukup alasan untuk menggugatnya cerai atas syarat itu. Silahkan lanjutkan rumah tanggamu, insyaAllah Allah memberkahi kalian berdua…”.

Kepada si suami sang hakim berpesan : “Engkau benar dengan jawaban-jawabanmu, dan engkau sepertinya memenuhi syarat untuk tetap menjadi suami dari istrimu ini sejauh engkau istiqomah melaksanakan apa yang sudah engkau laksanakan”, kemudian dia melanjutkan : “tetapi, seharusnya dari waktu ke waktu engkau bisa berbuat lebih dari yang dipersyaratkan istrimu. Dengan itu engkau bisa berbuat ikhsan terhadap istrimu – lebih dari yang dia persyaratkan – dan engkau-pun insyaAllah akan mendapatkan yang lebih dari yang sudah engkau dapatkan selama ini…”.

Itulah gunanya ilmu sebelum kita berbuat atau beramal, ilmu akan memudahkan amal dan melipat gandakan hasilnya. Ilmu bisa membuat yang nampaknya berat menjadi ringan, yang nampaknya tidak mungkin menjadi mungkin. Sebaliknya berbuat atau beramal tanpa berilmu bisa lebih banyak merusak daripada memperbaiki. Wa Allahu A’lam.



Referensi : Kisah inspiratif

Mirisnya Nasib PAPUA, Negeri Terkaya yang "masih terjajah"


Apa jadinya jika sumber daya alam yang berlimpah ruah malah berbanding terbalik dengan kesejahteraan masyarakatnya? Seperti itulah yang terjadi pada "Saudara Timur" kita.

Papua, tidak sedikit yang tau bahwa Papua memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun sayang masyarakat Papua malah hidup dengan kemiskinan dan ketidaknyamanan. Terlebih lagi akhir-akhir ini terjadi perselisihan yang tidak henti-hentinya di Papua.

Papua kini marak konflik dan aksi kekerasan yang terjadi. Hal ini makin meresahkan masyarakat. Rasa aman seakan menjadi barang langka bagi warga Papua, terutama mereka yang kerap beraktifitas di luar rumah.


Pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Papua lebih memanjakan investor, terutama asing, ketimbang penduduk asli Papua. Di sisi lain sebagian putera-putera daerah yang mendapat kesempatan duduk di posisi elit lebih berorientasi pada kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.

Sudah saatnya pemerintah bersunggguh-sungguh dalam memperhatikan nasib rakyat Papua, yang terkesan telah lama di 'anak tiri' kan selama ini.


Akibatnya sebagian besar rakyat Papua seperti terjajah di negeri sendiri. Sudah 67 tahun Indonesia merdeka tapi rakyat Papua masih tetap dibelenggu ketidakadilan. 
Miris sekali nasib mu Saudara Timurku.


 Silahkan kirim komentar.. ^^

Referensi : Suara Mardeka, Detik.com

Salju Gurun



Di hamparan gurun yang seragam..
jangan lagi menjadi butiran pasir..
sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu,
tak akan ada yang tau jika kau melayang hilang.
Di lingkungan gurun yang serba serupa,untuk apa lagi menjadi kaktus?????
Sekalipun hijau warnamu,engkau tersebar dimana-mana.
tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu...

Di hamparan gurun yang maha luas,
lebih baik tidak menjadi oase..
Sekalipun rasanya kau sendiri,
burung yang tinggi akan melihat kembaranmu disana-sini..
begitu berserakan..!!!

Di tengah gurun yang tertebak,
jadilah salju yang abadi..
Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu,
angin malam akan menggigil melewatimu..
oase akan jengah dan kaktus terperangah
Semua butir pasir akan tau jika kau pergi...atau sekedar bergerak dua inchi..
Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka,
kau berani putih meski sendiri,
karena kau....berbeda..

"Filosofi Kopi"

Kunci Hati






Dalam raga ada hati, dan dalam hati ada satu ruang tak bernama...
di tanganmu tergenggam kunci pintunya

Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra.
Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani
Begitu lemahnya ia berbisik, sampai kadang-kadang engkau tak terusik...
Hanya kehadirannya yang terus terasa, dan bila ada apa2 dengannya, duniamu runtuh bagai pelangi meluruh usai gerimis..

Tahukah engkau bahwa cinta yang tersesat adalah pembuta dunia???
sinarnya menyilaukan hingga kau terperangkap, dan hatimu menjadi sasaran sekalinya engkau tersekap
Banyak garis batas memuai begitu engkau terbuai, dan dalam puja kau sedia serahkan segalanya...
kunci kecil itu kau anggap pemberian paling berharga...
Satu garis jangan sampai kau tepis:
"membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya..! "
Di ruang kecil itu ada teras untuk tamu...Hanya engkau yang berhak ada di dalam inti hatimu sendiri..!

"Filosofi Kopi"

Senin, 02 Juli 2012

Efek Facebook dan Twitter bagi Cewek

Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter disebut mampu mengubah cara bicara perempuan. Diklaim, cara gadis muda bicara tampak lebih kasar dan lebih agresif.

Dilansir dari Telegraph, Senin (2/7/2012), para ahli meyakini, bahasa yang digunakan oleh gadis muda menjadi lebih singkat, lebih tajam, dan lebih langsung. Sehingga mengakibatkan, ketika berbicara satu sama lain atau dengan orang dewasa, gadis muda berbicara lebih singkat, berterus terang, dan bahkan agresif.

Bahasa yang diadaptasi gadis muda juga diyakini merupakan hasil dari komunikasi yang lebih cepat di Facebook, Twitter, dan email. Perubahan terlihat lebih banyak pada anak perempuan daripada laki-laki, karena mereka lebih sering berkomunikasi.

Marie Clair dari Plain English Campaign mengatakan kepada Daily Mail bahwa munculnya perubahan itu tidak disengaja. Meski begitu, katanya, dengan penggunaan internet oleh anak-anak, artinya mereka memiliki waktu yang lebih singkat untuk memilih kata-kata dengan hati-hati.

“Bahasa orang yang lebih muda pada umumnya menjadi lebih langsung dibandingkan dengan orang tua dan komunitas bisnis, hal ini karena saluran komunikasi yang lebih akrab,” jelas Clair.

“Hal itu kemungkinan yang menyebabkan mereka tampak lebih agresif dan itu tidak disengaja, meski cenderung singkat, tajam, dan langsung. Tapi itu adalah garis antara menjadi lebih singkat atau agresif, dan menjadi lebih berterus terang,” jelas Clair.

sumber : Okezone.com